REVIEW BUKU CREATIVE WRITING : BELAJAR DARI BUKU AS. LAKSANA
BELAJAR DARI BUKU A.S. LAKSANA: CREATIVE WRITING
Sebelum bertemu sama buku ini, saya sudah sering membaca setiap tulisannya
di laman Facebook. Jadi, saya sedikit mengenalnya. A.S Laksana, seorang penulis yang belum lama ini saya
ketahui, beliau sangat piawai dalam merangkai kalimat sehingga menjadi sebuah
tulisan yang nyaman dibaca. Dan, ketika saya tahu bahwa buku yang berjudul Creative
Writing ini ditulis olehnya, maka rasanya tidak perlu lagi bagi saya
berpikir dua kali untuk segera klik pesan sekarang.
Saya butuh beberapa waktu untuk menuntaskan buku ini, bukan karena isi
dalam buku ini tidak mudah dipahami, sama sekali bukan. Melainkan hanya ingin
mendapatkan pemahaman terbaik di sini. Oke, baiklah. Mari disimak baik-baik yaa, akan saya ceritakan sedikit saja bagaimana isinya.
Bagian awal dalam buku ini menjelaskan bagaimana mendekatkan tangan dengan otak. Ini jelas sebuah permulaan yang baik untuk mengajar seorang pemula. Barangkali sudah pada tahu ya bahwa otak kita bekerja sepanjang waktu, dan melalui kelima indra kita segala pengetahuan dan pengalaman tertangkap, sebelum kemudian otak menjalankan tugasnya untuk menyimpan.
Otak adalah bagian terpenting yang dimiliki manusia, tetapi meskipun
begitu, otak tidak bisa berjalan sendirian. Ia butuh bagian anggota tubuh
lainnya untuk mewujudkan apa yang ada di dalamnya supaya kemudian dapat menjadi sebuah bentuk yang bisa
dibaca, disentuh dan dirasakan. Menurut A.S Laksana, "otak kita
merancang sesuatu,dan tangan kita yang mengerjakannya (kecuali pemain sepak
bola, dan yang lainnya yang tidak perlu tangan)."
Jadi anda ingin menulis? Menulislah, apa pun bakat anda, apa pun kesukaan anda. Mulailah sekarang juga. Menurut William Blake, penyair Inggris, "hasrat semata tanpa tindakan akan membiakkan penyakit."
Saya mengutip kalimat di atas sebagai bentuk motivasi diri, juga untuk seluruh teman-teman yang sedang berusaha belajar menulis saat ini. A.S Laksana benar, kita memang hanya perlu menulis, itu saja. Selama ini kita keseringan mikir bagaimana cara memulai menulis, dan alasan lain yang paling populer adalah tidak adanya ide. Lalu, bisakah kita menulis tanpa ide? Ini dia jawaban beliau dalam buku ini; menulis apa saja ketika sedang tidak punya ide sebenarnya adalah salah satu cara memancing datangnya ide.
Jujur saja, setelah baca jawaban beliau saya merasa seperti mendapatkan sebuah tamparan tak kasat mata. Tidak ada alasan untuk berkelit, percuma menyangkal suatu kebenaran yang berada tepat di depan mata. A.S Laksana, tahu betul cara membungkam para pemula yang terlalu banyak mengumpulkan sejumlah alasan.
Pada bab-bab selanjutnya teori untuk memulai menulis dijelaskan secara rinci serta dilengkapi dengan contoh-contohnya. Mulai dari menulis buruk, menulis cepat, strategi tiga kata dst. Buku ini dikhususkan untuk memulai menulis cerita fiksi, tetapi meskipun demikian, semangat buku ini secara umum diperuntukkan untuk siapa pun yang mau belajar menulis.
Beberapa teori di atas adalah saran untuk menjauhkan pemula dari kebingungan yang tak perlu. Seperti saran untuk menulis buruk, itu sengaja beliau sampaikan agar kita tidak terus-menerus menekan otak untuk menulis sempurna, karena memang itu mustahil dilakukan oleh seorang pemula.
"Menulis buruk akan membuat Anda terhindar dari ketegangan yang tidak perlu, membuat Anda terbebas dari beban-beban yang menyumpal di benak Anda. Beban untuk meraih kesempurnaan bisa membuat Anda tersendat-sendat dan tidak menulis apa-apa. Jadi, rileks sajalah." (Creative Writing, halaman 17)
Akhir kata, terimakasih dan semoga sedikit review buku ini bermanfaat. Jika belum puas, maka langsung beli saja bukunya. Hehe..
Creative Writing by A.S. Laksana
Penerbit Banana, Tangerang Selatan.
Cetakan Kelima, Juli 2021, 226 halaman.
ISBN: 978-623-96372-4-8
0 comments