Perjalanan Mencari Arti

by - Oktober 14, 2023

HAMPIR setiap malam saya merasa ragu dengan kehidupan yang saya jalani. Pertanyaan mengapa saya terlahir ke dunia ini, dan untuk apa saya dibiarkan hidup hingga saat ini? Mungkin sebagian orang berpikir bahwa hanya orang-orang frustasi yang akan membiarkan pertanyaan semacam itu menguap ke permukaan. Saya termasuk orang yang memilih percaya jika Tuhan tak pernah main-main dengan apa yang diciptakan. Sungguh ajaib! Kalimat itu mampu memberi penghiburan diri yang kuat. Sebetulnya ada begitu banyak deretan pertanyaan yang memenuhi kepala saya, dan hingga kini belum saya temukan jawabannya.

Orang-orang bilang bahwa hidup merupakan perjalanan mencari arti. Saya sendiri tidak tahu apakah hidup saya memiliki arti di dunia ini? Setidaknya untuk orang-orang terkasih yang memberi saya kehidupan yang baik selama ini. Di usia saya yang sudah mampu berpikir dewasa ini; kecemasan, ketakutan, dan segala perundungan diri selalu datang dan pergi. Tidak ada yang membuat saya merasa benar-benar bersinar. Kehidupan itu sudah lama sekali menghilang, digantikan oleh redup yang berkepanjangan. Saya mencoba menerima, meskipun sebenarnya hiduplah stigma baru dalam diri saya sebagai pecundang.

Ada segala macam bentuk keresahan yang tak kunjung terpecahkan. Saya tidak tahu pasti apa penyebab dari hal itu; apakah karena saya terlahir sebagai perempuan atau karena saya menjalani hidup tanpa tujuan? Tentu saja saya meyakini alasan terakhir. Zaman sudah begini modern dan penuh kebebasan, maka mempersoalkan gender mirip sekali dengan perantau yang ketinggalan kereta. Memiliki hidup tanpa tujuan selain terkesan kacau dan berantakan, merupakan bentuk penghinaan yang teramat sial. Entah bagaimana kesialan itu menyelinap masuk dan menjadi mimpi buruk dalam kehidupan yang saya jalani saat ini. 

Singkatnya, malam ini tiba-tiba saja saya kepikiran bahwa saya harus menemukan tujuan hidup. Oh, betapa peliknya menjadi dewasa. Melalui buku The 5AM Club, Robin Sharma mengatakan bahwa orang dewasa adalah anak-anak yang kondisinya memburuk.

 

You May Also Like

0 comments