Apakah Aku Menderita Distimia?

by - Agustus 29, 2023

Distimia (persistent depressive disorder) adalah bentuk kronis jangka panjang dari depresi. Seseorang dapat kehilangan ketertarikan yang normal pada aktivitas sehari-hari, merasa tidak ada harapan, produktivitas berkurang, harga diri yang rendah dan perasaan tidak layak. Distimia berbeda dengan depresi dalam derajatnya serta durasi waktunya yang sangat lama. – Baek Se Hee, I want to die but i want to eat Tteokpokki

Saat membaca pengertian dari distimia di atas, aku merasa itu suatu kondisi yang sering kurasakan hingga sekarang. Aku merasa hanya sekadar menjalani hidup, bukan benar-benar hidup seperti kebanyakan orang. Dari sekian banyak waktu yang terlewat aku terus merasa hidup dalam kesia-siaan, tidak ada kebanggaan diri, dan perasaan tidak layak untuk keinginan paling sederhana sekalipun. Padahal, aku sendiri tahu bahwa aku tidak pernah berusaha untuk semua itu. Konyol sekali bukan? Namun, perasaan tidak cukup layak untuk semuanya itu benar-benar membayangiku sepanjang waktu. Sebenarnya aku ingin hidup dengan baik, meskipun sendirian. Tapi aku selalu merasa tidak bisa melakukan itu. Di usiaku yang sudah cukup matang ini, ada begitu banyak persolan hidup yang aku rasakan, dan perlahan menjadi sumber penderitaan yang tidak bisa kujelaskan kepada semua orang.

Sejumlah pertanyaan orang-orang sering membuatku merasa hancur dan berantakan. Aku sering bertanya pada diri sendiri, “Mengapa orang-orang suka menanyaiku hal-hal yang terlalu privasi? Padahal aku sendiri pun mempertanyakan hal yang sama.” Perjalanan hidupku semakin terasa aneh, karena memicu rasa penasaran orang lain. Sebagai seseorang yang normal dan memiliki emosi yang lengkap, sebenarnya keinginanku tidak jauh berbeda. Aku tidak pernah menunjukkan gejala depresi, aku terus ingin terlihat baik, dan berlagak tidak memiliki kecemasan terhadap masa depanku sendiri. Aku suka menikmati waktu seperti saat ini, menuliskan sejumlah perasaan yang membebaniku sepanjang waktu sambil mendengarkan musik dari Agust D.

Aku tipe orang yang mudah sekali merasa tiba-tiba buruk karena hal kecil. Dan begitu juga sebaliknya dengan hal-hal baik. Sumber kedamaianku adalah menikmati hidup sesuai keinginanku, meskipun kadang sulit dan merasakan ketidaknyamanan, tapi setidaknya aku tahu bahwa hidup dengan terus-menerus mengikuti pandangan orang lain adalah malapetaka bagi mentalku sendiri. Aku percaya bahwa setiap orang mengalami gelombang kehidupan. Gelombang kehidupan itu sendiri adalah kebahagiaan dan penderitan yang terus beriringan sepanjang waktu, dan tidak pernah akan berhenti sampai kita berakhir di dunia ini. Meskipun gejala distimia itu aku rasakan, tidak akan ada yang mempercayaiku bahwa aku mengidap penyakit itu, tapi aku tidak peduli. Lagi pula aku tidak tumbuh dan besar dalam keluarga dengan ekonomi yang lebih dari cukup untuk menemui psikiater, dan juga tidak hidup di lingkungan perkotaan dengan pendidikan yang maju. Melainkan di sebuah desa yang bahkan sebagian besar masyarakatnya tidak suka membaca.

You May Also Like

0 comments