Manusia; Pemikul Ujian Kehidupan
Beberapa hari
ini berseliweran di media sosial konflik Palestina – Israel. Saya bukan
pengamat negara timur tengah, jadi saya tidak tahu menahu soal itu. Namun,
naluri kemanusiaan saya tersentak saat mendapati beberapa gambar dan video
anak-anak tak berdosa itu terluka secara fisik dan mental. Saya persembahkan
doa untuk mereka; mudah-mudahan Allah segera memberikan pertolongan dan
membebaskan mereka dari konflik brutal tak berkesudahan tersebut.
Setiap
manusia tak akan pernah bisa lepas dari ujian kehidupan; penderitaan,
kehancuran, kehilangan, ketakutan, dan rasa cemas. Semua itu akan selalu mengikuti
perjalanan manusia sampai akhir.
Musim panas
yang tak kunjung berakhir, arah mata angin tak beraturan, kekeringan di
mana-mana, penyakit berantai, dan kematian secara mendadak menggemparkan. Sebuah
peristiwa yang kini menyergap kampung kami. Orang-orang merasa takut dan
terancam oleh nasib tak pasti. Ketika kematian banyak dibicarakan, maka
kemewahan hidup bukan sesuatu yang perlu dikejar mati-matian.
Malam sudah semakin larut, saya harus berhenti menulis, mungkin jika diteruskan akan memperparah tulisan ini menjadi semakin kacau, dan satu-satunya yang perlu saya lakukan saat ini adalah menutup tulisan ini sekarang juga.
0 comments